Risiko Melakukan Seks Bebas Selain Infeksi HIV

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

risiko-seks-bebas-doktersehat

DokterSehat.Com – Risiko dan dampak seks bebas tak pandang bulu karena bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Salah satu risiko yang paling banyak terjadi saat melakukan seks tanpa ikatan ini adalah infeksi HIV. Aktivitas yang dilakukan tanpa kondom bisa meningkatkan risiko HIV.

Dampak Seks Bebas, Bukan Hanya HIV

Selain HIV, sebenarnya ada banyak sekali risiko kesehatan yang akan dialami oleh pria dan juga wanita. Risiko ini mungkin tidak akan terlihat dengan jelas setiap saat. Namun, efek jangka panjangnya cukup menyeramkan.

Berikut beberapa dampak seks bebas:

  1. Ketergantungan dan susah diatasi

Salah satu dampak seks bebas yang tidak selalu berhubungan dengan kesehatan adalah ketergantungan. Masalah psikis ini muncul karena pria atau wanita terbiasa menjalani hubungan dengan banyak orang. Dengan kebiasaan ini mereka akan bosan kalau harus menjalin hubungan dengan satu orang saja seperti pasangan dari pernikahannya.

Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan ini sedikit suah menjalin hubungan jangka panjang, Bahkan meski sudah menikah pun mereka akan tetap berusaha mendapatkan hal baru. Kondisi ini bisa memicu pertengkaran. Agar hal ini tidak terjadi, seorang yang terbiasa berganti pasangan lebih memilih tidak menikah.

  1. Kanker serviks

Salah satu penyakit yang bisa menyebar melalui aktivitas seks bebas adalah kanker serviks. Kanker serviks ini memang tidak langsung muncul, tapi bertahap selama bertahun-tahun. Infeksi HPV yang memunculnya kutil ini menjadi penyebab utama. Beberapa virus dengan strain tertentu masuk ke dalam vagina dan menginfeksi leher rahim.

HPV mudah sekali menular meski seks yang dilakukan akan seperti menggunakan kondom. Hal ini bisa terjadi karena virus tidak ditularkan melalui cairan kemaluan saja, tapi kontak fisik. Selama bagian kemaluan pria dan wanita bersentuhan virus HPV tetap saja bisa menular dan menyebabkan infeksi.

  1. Kerusakan organ intim

Berganti-ganti pasangan akan membuat organ intim mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa terjadi baik pada pria dan juga wanita. Kerusakan yang akan terjadi pada organ intim bisa berupa robek, perdarahan, hingga mungkin patah pada penis dengan derajat yang bermacam-macam.

Berganti pasangan akan membuat seks tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Tidak semua pasangan tahu apa yang bisa membuat seseorang lebih nikmat atau malah merasakan sakit. Akibat kondisi ini, kerusakan organ intim karena dampak seks bebas tidak bisa dihindari.

  1. Gangguan psikologi yang cukup parah

Gangguan psikologi juga akan menyebabkan pria dan wanita tidak bisa menikmati kehidupannya. Mereka mungkin bisa merasakan seks yang nikmat setiap saat, namun mereka tidak akan bisa merasakan bahagia.

Seseorang yang terbiasa berganti-ganti pasangan akan merasa tidak senang dengan kehidupannya. Bahkan, dampak seks bebas akan membuat seseorang terus merasa sendiri, sehingga depresi yang akut bisa saja terjadi.

  1. Tertular penyakit kronis lainnya

Selama ini kita selalu menganggap kalau HIV adalah satu-satunya penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini pasti ditularkan saat melakukan seks tidak aman dan berganti-ganti pasangan. Selain HIV, masih ada penyakit menular berbahaya lain akibat dampak seks bebas pada pria dan wanita.

Penyakit itu terdiri dari gonore, klamidia, herpes, dan hepatitis. Penyakit yang ditularkan melalui seks yang tidak sehat ini bisa menginfeksi tubuh dan menyebabkan pelemahan organ. Pada kondisi yang parah seperti hepatitis juga bisa menyebabkan terjadinya kematian dengan cepat.

Itulah ulasan singkat mengenai dampak seks bebas, jadi sebisa mungkin jangan pernah melakukan seks bebas atau bergonta-ganti pasangan agar tak mengalami salah satu dari risiko di atas.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Postingan terkait:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Risiko Melakukan Seks Bebas Selain Infeksi HIV"

Posting Komentar